Sabtu, 28 Mei 2011

Maksimalkan Potensi Anda

8 Langkah Untuk Memaksimalkan Potensi Diri

Setiap orang yang dilahirkan ke dunia pastilah memiliki potensi diri merka masing masing. Namun sayangnya, jarang yang menyadari hal tersebut dan bahkan sering banyak yang merasa rendah diri karena menganggap dirinya tak mempunyai kemampuan lebih dibandingkan yang lainnya. Hal tersebut sungguhlah sangat disayangkan. Jarang kita sadari bahwa sebenarnya kendala terbesar manusia justru terletak pada pikiran kita masing masing. Orang yang dapat berpikir besar dan positif  biasanya dapat melakukan hal besar yang menjadi cita cita dan orang yang berpikir kecil dan cenderung negative akan mendapatkan hasil yang sebaliknya.
Dalam artikel ini saya akan mencoba untuk membawa anda keluar dari pola pikir yang sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.  8 Langkah yang harus lakukan untuk mencapai potensi hidup yang maksimal adalah :

Langkah pertama : Gambarkanlah Impian atau cita cita anda secara Mendetail.

Menurut banyak penelitian yang telah dilakukan, orang orang yang telah meraih kesuksesan, jauh sebelum itu mereka telah memiliki impian yang jelas terhadap apa yang ingin mereka raih. Milikilah impian yang jelas dan visualisasikan hal tersebut dengan media yang nyata seperti menuliskannya dalam sebuah buku yang disertai dengan gambar – gambar detail beserta target waktu yang diperlukan dalam usaha meraihnya hal tersebut.

Langkah kedua : Perluaslah wawasan anda

Setelah anda mempunyai gambaran yang jelas terhadap hal yang menjadi impian anda, janganlah berhenti sampai pada tahap seorang pemimpi saja. Tiada kesuksesan tanpa perjuangan, tiada orang yang menjadi pintar tanpa belajar. Orang orang yang ingin berhasil haruslah berani untuk belajar, mencoba sesuatu hal yang baru untuk mengembangkan wawasannya. Karena dengan wawasan tersebut ia dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakat banyak.

Langkah ketiga : Lakukanlah tindakan nyata yang mendekatkan anda pada impian

Tidak ada satu teoripun yang dapat dibandingkan dengan tindakan nyata yang anda lakukan. Jadi lakukanlah tindakan – tindakan sekecil apapun yang mendekatkan diri pada impian anda.

Langkah keempat : Kembangkanlah pikiran positif dalam diri anda secara terus menerus

Setelah anda melakukan tindakan nyata dalam pengembangan diri anda, yaitu dengan memperluas wawasan dan pengetahuan anda maka langkah berikutnya adalah berfikir positif. Yakinlah bahwa apa yang telah anda lakukan itu merupakan suatu proses yang benar untuk membawa anda menuju kepada kesuksesan yang anda impikan. Lakukan hal ini dengan merelaksasikan tubuh dan pikiran anda dalam kesendirian lalu diikuti dengan  mengucapakan kata kata positif, hal ini terutama dilakukan di pagi dan malam hari menjelang tidur.

Langkah kelima : Bayangkanlah apa yang anda lakukan ketika anda berhasil meraih impian

Teknik membayangkan ini juga merupakan bagian penting. Sebab hal itu akan menentukan
tingkat kepercayaan diri anda dalam bertindak. Fakta menunjukan bahwa Anda tidak akan
pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri. Jika membayangkan saja anda tidak berani bagaimana anda dapat merealisasikan hal itu menjadi kenyataan. Bayangkanlah didalam benakmu, dalam percakapanmu, dalam perbuatanmu dan semua indera yang anda punyai dan resapilah sampai ke pikiran alam bawah sadarmu.

Langkah keenam : Bertemanlah dengan orang orang positif

Seperti kata pepatah lama, jika ingin berhasil maka belajarlah dengan yang sudah berhasil dan jika ingin memaksimalkan potensi diri anda maka betemanlah dengan orang orang yang mempunyai impian dan cita cita besar seperti itu juga. Pikiran anda bertindak layaknya seperti antenna radio yang menangkap sinyal dengan frekuensi yang anda pilih sendiri, semakin dekat pemancarnya, semakin bagus suara yang dihasilkan maka pilihlah frekuensi dari orang orang positif yang berada di dekat anda.

Langkah ketujuh : Teruslah bangkit ketika anda mengalami kegagalan ataupun rintangan

Anda boleh saja terjatuh dan gagal dalam hidup ini, tetapi pastikanlah anda akan terus bangkit setelah itu. Justru dengan kegagalan anda dapat belajar tentang banyak hal yang membuat anda berkembang jauh lebih baik ke depannya nanti. Anda harus berani untuk keluar dari kegagalan masa lalu dan menghadapi hari esok menuju yang lebih cerah

Langkah kedelapan :Lakukan semua hal dengan iklas, sungguh sungguh dan penuh suka cita

Ingat bahwa hakekat keberhasilan merupakan suatu proses yang indah jadi nikmatilah semua proses yang terjadi. Bukankah setiap hal yang anda lakukan di dunia ini adalah untuk meraih kebahagian  ataupun membahagiakan orang orang yang kita cintai?? jadi merupakan suatu hal yang tidak tepat jika kita malah bersedih, berkeluh kesah dan menderita dalam proses kesuksesan yang sedang kita perjuangkan. Hadapilah semuanya dengan senyum dan bersemangatlah. Janganlah anda menunda kebahagiaan sampai anda mencapai semua sasaranmu. Jika anda telah berjuang, bekerja dan berusaha dengan seluruh daya upaya yang anda miliki secara optimal maka anda sebenarnya sudah layak untuk berbahagia pada saat ini juga !

Motivasi Sukses Anda

Belajarlah,
dan Berubahlah..!!

Harus diakui bahwa sejarah telah mengungkapnya, salah satu fakta penting penggerak inti dari perubahan adalah tradisi belajar.Jadi jika anda berniat berubah untuk majudalam berbagai bidang kehidupan maka kembangkanlah tradisi belajar yang lebih intensifdan lebih berkualitas. Bagi anda belajar akan memberi dampak sebagai berikut:
1.       Meningkatkan kesadaran anda tentang diri dan hidup
Belajar memungkinkan anda melihat, mendengar, dan membaca banyak hal tentang siapa diri anda dan kehidupan yang sedang anda jalani. Anda akan bertemu dengan banyak hasil penelitian yang mengungkapkan tentang berbagai persoalan diseputar perkembangan manusia baik secara fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Anda akan semakin memahami tentang peta kehidupan ini.
2.       Meningkatkan rasa percaya diri anda
Anda mungkin sama seperti sejumlah orang yang hendak pindah profesi atau banting setir pekerjaan, yang dirasuki rasa grogi dan khawatir apakah anda bisa berubah dari keadaan sekarang. Itu adalah tanda tidak percaya diri. Tetapi jika anda belajar, secara perlahan dan bertahap anda akan  semakin memiliki rasa percaya pada kemampuan anda.
3.       Membuat anda lebih mandiri dalam berpikir
Begitu anda mulai dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri anda karena anda belajar,  maka semakin berkuranglah ketergantungan anda pada orang lain. Dang dengan begitu anda akan semakin mandiri dalam berpikir untuk kepentingan memahami, memcahkan masalah, dan mengeksekusi jalan keluar yang anda temukan.
4.       Meningkatkan kualitas keputusan yang anda ambil
Tidak ada manusia yang tidak menghadapapi masalah. Jika setiap dihadapkan pada masalah anda selalu melipatgandakan tradisi belajar secara lebih intensif dan lebih berkualitas, anda akan lebih bagus dalam memahami, mengalisa, danm mengambil keputusan pemecahan masalah yang anda hadapi.
5.       Mengantar anda semakin layak bekerja di berbagai bidang
Jika anda tidak memiliki ilmu dan keahlian, anda tidak akan bisa melakukan pekerjaan yang paling sederhana sekalipun.  Sekarang ini berbagai pekerjaan yang selalu ditawarkan pada setiap pelamar pekerjaan selalu membutuhkan pengetahuan, keterampilan, mental, dan pengalaman. Anda akan bisa bekerja di banyak profesi dan bidang, atau anda akan bisa melakukan berbagai jenis pekerjaan, hanya jika anda selalu belajar.
6.       Membuat anda bisa menerima tanggung jawab yang lebih besar
Dalam seluruh tahap kehidupan anda, anda biasanya diberi tanggung jawab sesuai dengan meningkatnya kapasitas diri anda. Nah karena belajar adalah media untuk meningkatkan kapasitas spiritual, kapasitas emosional, kapasitas intelektual, dan kapasitas keterampilan operasional, maka biasanya anda dapat menerima tanggung jawab yang lebih besar lagi.
7.       Anda bisa semakin baik dalam melayani
Belajar memungkinkan anda untuk dapat menguasai sekian banyak pengetahuan, keteramplan, dan keahlian. Anda juga akan dapat memahami berbagai tipe dan kepribadian orang yang berada dibawah tanggung jawab anda. Sebagaimana juga anda akan mengerti bagaimana memperlakukan mereka dengan segenap kemampuan layanan anda.

Jumat, 27 Mei 2011

Toko Notebook/Laptop termurah kediri

Axioo PICO PJM 715 (Black,Blue, & Red), Intel Atom N455 1.6GHz, DDR3 1GB, HDD 250 GB, Bonus Tas Notebook + GoodyBag, Harga : Rp.2.299.000,-



 Axioo PICO PJMD 522, Intel Dual Core Atom N455 1.5GHz, DDR3 1GB HDD 320 GB, 6 Cell Batt, Axioo PICO Includes 10'' Wide XGA TFT, Intel Chipset 945GSE, WIFI, Card Reader, 1.3 MP
Harga : Rp.2.649.000,-


Bagi Anda yang berminat silahkan hubungi saya di 088 192 733 16,  0821 4385 4316.
Cara pembayaran bisa melalui T&T atau Cod
Garansi Resmi 1 Tahun

Selasa, 24 Mei 2011

WAKAF TUNAI, Pahala Mengalir Tiada Henti



WAKAF TUNAI SEJUTA AL-QUR’AN & ALAT SHOLAT
Sebar Sejuta Al-Qur’an & Alat Sholat Untuk Nusantara

Jadilah bagian dari penyebar  al qur’an ke semua lapisan masyarakat di Indonesia.
Agar kalimat – kalimat mulia ini menjadi inspirasi dan pedoman menuju hidup yang lebih mulia.
Program Wakaf Tunai Al-Qur’an merupakan upaya menebar Hidayah ke seluruh pelosok nusantara. Terutama kawasan-kawasan terpencil seperti; Papua, NTT, Kalimantan, dan daerah pedalaman yang lainnya.

Jenis Wakaf :
a)      Al-Qur’an Terjemah                                          : Rp.  50.000
b)      Al-Qur’an Mushaf                                            : Rp.  50.000
c)       Alat Sholat (Mukena,sarung,& Sajadah)           : Rp.300.000       
*Pilih sesuai dengan keinginan muwakif


Pembayaran Wakaf Tunai Bisa Dilakukan Melalui Transfer Bank :
Bank Muamalat : 0119346444
Bank Syari’ah Mandiri :0640072007
a/n : Baitul Maal Hidayatullah

Konfirmasi Pembayaran :
Kirim SMS Ke 085731031313, dengan format : Nama_Alamat_Jumlah Nominal_Jenis Wakaf



Info Program Wakaf Tunai :
Jl.Pesantren VI No.5 Kediri
Telp : 0354-687322, 0354-7641200
HP: 085731031313, 082143854316
e-mail : bmh.kediri@yahoo.com

                               

Wakaf Tunai Penghafal Al-Qur'an


DARUL HIJRAH
Pesantren Yatim & Dhuafa Hafal Al-qur'an

Wakaf Anda 100% aman dan murni untuk 
pembangunan Pesantren Yatim & Dhuafa Penghafal Al-Qur'an

Selamat Berwakaf Tunai....
Dengan Berwakaf Tunai, Kelak mereka mengawal Anda memasuki taman-taman Al Firdaus Kesempurnaan

Kepada kaum Muslimin - Muslimat yang dimulyakan oleh Allah SWT
Silahkan Anda mentransfer wakaf tunai Anda sebesar Rp.100.000,
Dengan wakaf tunai Anda sudah melahirkan penghafal Al-Qur'an masa depan.
Salurkan wakaf tunai Anda ke : 
 Bank Mandiri 141-00-1038376-8 
a/n : Yayasan Pesantren Yatim Hafal Al-Qur'an Darul Hijrah  
Lokasi Proyek : Jl. Kejawan Putih Tambak 110 Surabaya
Telp : 031 - 70025333





MEMAHAMI HAKIKAT SEDEKAH/INFAK DI DALAM SUNNAH


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنَ الرَّحِيْمِ
INFAK
Menurut al-Quran dan al-Hadis bahawa zakat, infak dan sedekah dikategorikan sebagai ibadah yang amat mulia. Termasuk dalam erti infak ialah nafkah dan sedekah. Dari segi syari’i, ia boleh di bahagikan kepada beberapa bahagian:
Infak yang hanya bermaksud zakat adalah wajib. Dalilnya adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Ali, Abi Talha dan Ibn Abbas r.anhum:
“Apabila kalimah infak beriringan dengan seruan sembahyang, ia bermaksud zakat yang wajib”. (Tafsir Jami'ul Bayan al-Qurtubi, 1/179)
2 - Infak secara umum dan yang ter-afdhal ialah untuk keluarga.
Diriwayatkan oleh Ibn Masoud, Ibn Abbas dan beberapa orang para sahabat:
دِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ فِىسَبِيْلِ اللهِ وَدِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِيْنَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِيْنٍ وَدِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ عَلَى اَهْلِكَ اَعْظَمُ اَجْرًا اَلَّذِى اَنْفَقَتْهُ عَلَى اَهْلِكَ
"Satu dinar kamu infakkan pada jalan Allah, sedinar diinfakkan untuk membebaskan hamba, sedinar engkau sedekahkan kepada orang-orang miskin dan sedinar engkau infakkan kepada keluarga engkau, yang paling besar pahalanya yang diinfakkan kepada keluarga engkau". (Hadis Riwayat Muslim)
3 - Infak sunnah (tathawwu'): Diriwayatkan dari Dhahhak: Oleh kerana untuk maksud zakat tidak digunakan kecuali kalimah zakat itu sendiri, oleh kerana itu apabila digunakan lafaz kalimah infak, maka tidak dimaksudkan kecuali infak sunnah (tathawwu'). (Lihat Tafsir al-Qurtubi, 1/179)
Infak juga bermaksud:
"Mengeluarkan sebahagian harta demi kerana mentaati Allah Subhanahu wa-Ta’ala sama ada yang wajib atau yang sunnah".
Keikhlasan mengeluarkan infak atau sedekah menjadi petanda kekuatan iman seseorang, kerana infak tergolong amal soleh yang paling mulia di sisi Allah Subhanahu wa-Ta’ala. Allah menjanjikan pahala yang amat besar kepada orang-orang yang suka berinfak:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِىسَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فىِ كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللهُ يُضَاغِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, seumpama suatu biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai seratus biji, dan Allah melipat gandakan bagi orang yang dikehendaki dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) dan Maha Mengetahui.” (al-Baqarah, 2: 261)
آمِنُوْا بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَاَنْفَقُوا لَهُمْ اَجْرٌ كَبِيرٌ
"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah sebahagian dari hartamu yang Allah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (sebahagian) dari hartanya memperolehi pahala yang besar". (Al-Hadid, 57: 7)
يَا اَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنْ اْلأرْضِ وَلاَ تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ اِلاَّ اَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا اَنَّ اللهَ غَنِىُّ حَمِيْدٌ
"Hai orang-orang beriman, infakkanlah sebahagian hasil usahamu yang baik-baik dan sebahagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu! Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu infakkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mahu mengambilnya melainkan dengan memejamkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahawa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (al-Baqarah, 2: 267)
Menurut Ibn Abbas: Allah Azza wa-Jalla menyeru orang yang beriman berinfak dengan hartanya dan jiwanya. Ditegah dari bersedekah dengan wang yang keji dan haram. Allah itu baik, tidak akan menerima kecuali yang baik. Allah telah menjelaskan dengan firman-Nya (وَلاَ تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ) "Janganlah kamu infakkan yang keji (buruk-buruk dan haram)". (Lihat: Tafsir Ibn Kathir, jld. 1, hlm. 240)
لَنْ تَنَالُواالبِرَّحَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَىءٍ فَاِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيْمٌ
"Kamu sekali-kali tidak akan sampai mencapai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa yang kamu infakkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”. (Ali Imran, 3: 93)
Antara tanda-tanda kuatnya iman seseorang ialah mudah untuk mengeluarkan infak. Menginfakkan harta yang halal merupakan suatu cara untuk membersihkan pendapatan yang syubahat, malah setiap infak akan memperolehi keberkatan harta-benda di samping membuktikan kesempurnaan iman sebagaimana firman Allah s.w.t.:
اَلَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيقِيْمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ ينفِقُونَ
"Adapun orang-orang yang beriman dengan yang ghaib dan mendirikan sembahyang dan menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka". (al-Baqarah 2:3)
وَاَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِينَ فِيْهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَاَنْفِقُوا لَهُمْ اَجْرٌ كَبِيرٌ
"Dan infakkanlah sebahagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya, maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (sebahagian) dari hartanya memperolehi pahala yang besar". (al-Hadid, 57: 7)
وَمَا اَنْفَقْتُمْ مِنْ شَىءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيرُ الرَّازِقِينَ
"Dan apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya". (Saba’, 34: 39)
وَالَّذِيْنَ صَبَرُوا وَابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلاَةَ وَاَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلاَنِيَةً وَيَدرَؤُنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةِ أُوْلَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ
"Dan orang-orang yang sabar kerana mencari keredhaan Tuhannya, mendirikan solat dan menginfakkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terang serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang mulia)". (ar-Ra’d, 13:22)
اِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَاَقَامُوا الصَّلاَةَ وَاَنْفَقُوا مِمَّارَزَقْنَاهُمْ سِرَّا وَعَلاَنِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ
"Dan orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sembahyang dan menginfakkan sebahagian dari rezeki dengan diam-diam (sembunyi-sembunyi) dan dengan terang-terang, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi". (Fathir, 35: 29)
وَالَّذِينَ اِذَا اَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَينَ ذَلِكَ قَوَامًا
"Dan orang-orang yang apabila menginfakkan (hartanya) mereka tidak berlebih- lebihan dan tidak pula terlalu kikir, dan infak itu di pertengahan di antara yang demikian". (al-Furqan, 25: 67)
وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَىءٍ فِى سَبِيلِ اللهِ يُوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لاَ تُظْلَمُونَ
"Apa sahaja yang kamu infakkan pada jalan Allah nescaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)". (al-Anfaal, 8: 60)
هَااَنْتُمْ هَؤُلاَءِ تَدْعُونَ لِتُنْفِقُوا فِى سَبِيلِ اللهِ فَمِنْكُمْ مَّنْ يَبْخَلُ وَمَنْ يَبْخَلْ فَاِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَاللهُ الْغَنِىُّ وَاَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ وَاِنْ تَتَوَلَّوا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيرَكُمْ ثُمَّ لاَ يَكُونُوا اَمْثَالَكُمْ
"Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah! Maka di antara kamu ada orang yang kikir dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanya kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang fakir (memerlukanNya), dan jika kamu berpaling nescaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu". (Muhammad, 47: 38)
وَمَا لَكُمْ ألاَّ تَنْفِقُوا فِى سَبِيلِ اللهِ وَاللهُ مِيرَاثُ السَّمَوَاتِ وَاْلأرْضِ لاَ يَسْتَوِى مِنْكُمْ مَّنْ اَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ اُولَئِكَ أعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ الَّذِينَ اَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلاًّ وَعْدَ اللهُ الْحُسْنىَ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
"Dan mengapa kamu tidak menginfakkan (sebahagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allahlah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama antara kamu orang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekkah). Mereka lebih tinggi menginfakkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". (al-Hadid, 57: 10)
ضَرَبَ اللهُ مَثَلاً عَبْدًا مَمْلُوكًا لاَيَقْدِرُ عَلَى شَىءٍ وَمَن رَّزَقْنَاهُ مِنَّا رِزْقًا حَسَنًا فَهُوَ يُنْفِقُ مِنْهُ سِرًّا وَجَهْرًا هَلْ يَسْتَوُونَ اَلْحَمْدُللهِ ، بَلْ اَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ
"Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezeki yang baik dari Kami, lalu dia menginfakkan sebahagian dari rezeki itu secara sembunyi dan secara terang-terang, adakah mereka itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui". (an-Nahl, 16: 75)
قُلْ لِعِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا يُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلاَنَيَةً مِنْ قَبْلِ اَنْ يَاْتِيَ يَوْمٌ لاَ بَيْعٌ فِيْهِ وَلاَ خِلاَلٌ
"Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang telah beriman! Hendaklah mereka mendirikan sembahyang, menginfakkan sebahagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terang sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan". (Ibrahim, 14: 31)
يَسْئَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا اَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَاْلأقْرَبِينَ وَالْيَتَمَى وَالْمَسَكِينِ وَابْنِ السَّبِيْلِ وَمَا تَفْعَلُونَ مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيْمٌ
"Mereka bertanya kepada engkau tentang apa yang mereka infakkan, Jawablah! Apa sahaja harta yang kamu infakkan hendaklah diberikan kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dan apa sahaja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui". (al-Baqarah, 2: 215)
اَلَّذِينَ يُنْفِقُونَ أمْوَالَهُمْ فِى سَبِيْلِ اللهِ ثُمَّ لاَ يُتْبِعُونَ مَا أنْفَقُوا مَنًّا وَلاَ أذًى لَهُمْ اَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ قَولٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا اَذًى وَاللهُ غَنِىٌّ حَلِيْمٌ . يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا لاَ تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَاْلاَذَى كَالَّذِى يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَومِ اْلاَخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لاَ يَقْدِرُوْنَ عَلَى شَىءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللهُ لاَ يَهْدِى الْقَومَ الْكَافِرُوْنَ.
"Orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang diinfakkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima) mereka memperolehi pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhuwatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Perkataan yang baik dan pemberian maaf itu lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakiti (perasaan si penerimanya). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menghilangkan (membatalkan pahala) sedekah kamu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerimanya), seperti orang yang menginfakkan hartanya kerana riak (menunjuk-nunjuk) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada debu tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat lalu jadilah dia bersih (tidak berdebu lagi). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir". (al-Baqarah, 2: 262-264)
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ اَمْوَالَهُمْ ابْتِغَاءَ مَرَضَاتِ اللهِ وَتثْبِيْتًا مِنْ اَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرِبْوَةٍ اَصَابَهَا وَابِلٌ فَئَاتَتْ اُكُلَهَا ضِعْفَينِ فَاِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan (menginfakkan) hartanya kerana mencari keredaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali ganda, jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu lakukan". (al-Baqarah, 2:265)
وَسَارِعُوا اِلىَ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتِ وَاْلأرْضِ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ. اَلَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِى السَرَّاءِ وَالضَرَّاءِ وَالْكَاظِمِـينَ الْغَيْظِ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"Dan bersegeralah kamu kepada keampunan Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang taqwa. Iaitu orang-orang yang menginfakkan (hartanya) baik diwaktu senang atau di waktu susah, dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan". (Ali Imran, 3: 133-134)
وَلاَ يُنْفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلاَكَبِيرَةً وَلاَ يَقْطَعُونَ وَادِيًا اِلاَّكُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللهُ اَحْسَنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Dan mereka tiada menginfakkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan ditulis bagi mereka (amal soleh pula), kerana Allah akan memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". (at-Taubah, 9: 121)
اَلَّذِينَ اِذَا ذُكِرَ اللهُ وَجِلَتْْ قُلُوْبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلَى مَا اَصَابَهُمْ وَالْمُقِيْمِى الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْـنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
"Orang-orang yang (patuh kepada Allah) iaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah gementarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menginfakkan sebahagian apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka". (al-Hajj, 22: 35)
اُوْلَئِكَ يُؤْتَوْنَ اَجْرَهُمْ مَرَّتَينِ بِمَا صَبَرُوا وَيَدْرَؤُنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ
"Mereka itu diberi pahala dua kali (kerana beriman dengan Taurat kemudian dengan al-Quran) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebahagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka". (al-Qasas, 28: 54)
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنُفِقُوْنَ
"Mereka meninggalkan tempat tidur mereka (ditengah malam) untuk berdoa kepada Tuhan dengan rasa takut dan harapan, dan mereka menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka". (as-Sajadah, 32:16)
وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلاَةَ وَاَمْرُهُمْ شُوْرَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
"Dan orang-orang yang menerima (mentaati) seruan Tuhannya dan mendirikan sembahyang, dan urusan mereka (diputuskan) dengan syura antara mereka, dan mereka menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka". (asy-Syura, 42: 38)
وَاَنْفِقُوا مِنْ مَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَاْتِىَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلُ رَبِّ لَوْلاَ اَخَّرْتَنِىْ اِلىَ اَجَلٍ قَرِيْبٍ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ
"Dan belanjakanlah (infakkanlah) sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata: Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematianku) sehingga waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah (berinfak) dan aku termasuk orang-orang yang soleh!" (al-Munafiqun, 63: 10)
Allah ‘Azza wa-Jalla menyeru setiap mukmin agar bertaqwa dan beramal soleh, antaranya dengan cara menginfakkan sebahagian harta yang diperolehinya agar mendapat kejayaan di dunia dan di akhirat. Infak dapat membuktikan kebenaran iman seseorang kepada Allah sebagaimana firman-Nya:
فَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأطِيْعُوا وَأنْفِقُوا خَيرًا لاَنْفُسَكَمْ وَمَنْ يُوْقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَاُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah, dan infakkanlah nafkah yang baik-baik untuk dirimu. Barangsiapa yang terpelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung". (at-Taghobun, 64: 16)
Berinfak (bersedekah) semestinya dengan keikhlasan semata-mata kerana Allah, bukan kerana sesuatu tujuan, harapan, matlamat atau sesuatu muslihat. Keikhlasan menjadi syarat supaya infak itu tidak dibatalkan. Allah telah menjelaskan perkara ini:
يَا اَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَاْلأذَى كَالَّذِى يُنْفِقُ مَا لَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيهِ تُرَابٌ فَأصَابَهُ وَابِلٌ فَترَكَهُ صَلْدًا لاَ يَقْدِرُونَ عَلَى شَىءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللهُ لاَ يَهْدِى الْقَوْمَ الْكَافِرِيْنَ
"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu membatalkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan orang yang menerimanya), seperti orang yang menginfakkan hartanya kerana riak (menunjuk-nunjuk) kepada manusia, dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudiannya. Maka perumpamaan orang ini seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu jadilah dia bersih. Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir". (al-Baqarah, 2: 264)
Antara sebab berlakunya kehancuran pada seseorang atau masyarakat ialah apabila terdapat perasaan mementingkan diri sendiri, tamak haloba dan kikir berinfak sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah:
وَاَنْفِقُوا فِى سَبِيلِ اللهِ وَلاَتُلْقُوا بِاَيْدِيْكُمْ اِلىَ التَّهْلُكَةِ وَاَحْسِنُوا اِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"Dan berinfaklah kamu (bersedekah atau nafakah) di jalan Allah dan janganlah kamu mencampakkan diri kamu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah kerana sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik". (al-Baqarah, 2: 195)
Ayat ini dikuatkan dengan sabda Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa-sallam di bawah ini:
مَامِنْ يَوْمٍ يَصْبَحُ الْعُبَّاد فِيهِ اِلاَّ وَمَلَكَانِ يِنْزِلاَنِ فَيَقُولُ اَحَدُهُمَا : اَللَّهُمَّ اعْطِ مَنْفقًا خَلفًا. وَيَقُولُ اْلاَخَرُ : اَللهُمَ اعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا. رواه مسلم
"Pada tiap-tiap pagi turun dua malaikat, lalu yang seorang berseru: Ya Allah, berilah pengganti kepada orang membelanjakan! (berinfak atau bersedekah) dan yang kedua berseru: Ya Allah, turunkanlah kebinasaan kepada yang kikir!" (Hadis Riwayat Muslim)
كَفَى بِاْلْمَرْءِ آثِمًا اَنْ يَضِيْعَ مَنْ يَقُوْت. رواه مسلم وأبو داود
"Cukuplah dosa (kebinasaan) bagi seseorang manusia itu hanya dengan kerana membiarkan (menyia-nyiakan) keperluan seseorang yang sangat memerlukan". (Hadis Riwayat Muslim dan Abu Daud)